Beras MERAH
Telah ditanam dan sudah panen varietas baru kami : BERAS MERAH.
Beras merah adalah beras yang kaya serat dan minyak alami, yang mencegah berbagai penyakit saluran pencernaan dan dapat meningkatkan perkembangan otak dan menurunkan kolesterol darah.
Disamping itu beras merah pun lebih unggul dalam hal kandungan vitamin dan mineral daripada beras putih. Beras merah mengandung tiamin (vitamin BI) yang diperlukan untuk mencegah beri-beri pada bayi. Zat besinya juga lebih tinggi, membantu bayi usia 6 bulan ke atas yang asupan zat besinya dari ASI sudah tidak lagi mencukupi kebutuhan tubuh.
Nilai energi yang dihasilkan beras merah lebih besar daripada beras putih (349 kal : 353 kal). Unsur gizi lain yang terdapat pada beras merah adalah selenium. Banyak pakar mengatakan selenium mempunyai potensi untuk mencegah penyakit kanker dan penyakit degeneratif lain.
Sayuran Organik
Daftar Harga Sayuran
No Jenis Harga Berat (gr)
1 Bayam Hijau Rp1.500 250
2 Bayam Merah Rp1.700 250
3 Kangkung Darat Rp1.500 250
4 Kangkung Air Rp1.700 250
5 Pakcoy Rp1.700 250
6 Caisim Rp1.700 250
7 Selada Keriting Rp1.700 200
8 Katuk Rp1.500 200
9 Semanggi Rp1.000 100
10 Kacang Panjang Rp1.800 250
11 Buncis Rp2.000 250
12 Timun Rp3.000 500
13 Terong Ungu Rp2.700 500
14 Terong Bulat Rp2.700 500
15 Cabai Rawit Merah Rp2.500 100
Harga di atas asdalah harga dasar, belum termasuk pengemasan dan ongkos kirim.
Sertifikat Uji Laboratorium
Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian
Balai Besar Penelitian Veteriner
Laboratorium Balai Besar Penelitian Veretiner
Laporan Hasil Pengujian Nomor. LB. 07/558 Laporan / Sertifikat ini diberikan kepada :
Nama/Instansi Pemilik Contoh | Petani Organik Peduli Peningkatan Sawah Indonesia |
Alamat | Jl Materai No 6 Komp. Postel, Buah Batu Bandung (Tempat Penanaman : Kampung Bojona, Desa Cikalong, Kec Cikalong Wetan, Kab Bandung) |
Contoh (Jenis dan Jumlah) | Beras Pandan Wangi (1 contoh) |
No. Tanggal dan Surat Pengiriman | - |
Tanggal Penerimaan Contoh | 07 Mei 2007 |
Jenis Pengujian | Organoklorin (TLC) |
Tanggal Pengujian | 08 - 15 Mei 2007 |
Jenis Pestisida | Kandungan Residu (ppm) |
DDE | - |
DDT | - |
Aldrin | - |
Diazinon | - |
PCP | - |
Guthion | - |
Fenthion | - |
Quinalfos | - |
Dan Bioteknologi
Lembaga Peneletian Dan Pemberdayaan Masyarakat
Institut Pertanian Bogor
Hasil Analisa Proksimat Dan Karbohidrat
Nomor Lab : 4/Analisis/V/2007 Jenis Contoh : Beras Pandan Wangi
Kadar Air(%) | 13,48 | |
Abu(%) | Berat Segar | 0,36 |
Berat Kering | 0,42 | |
Lemak(%) | Berat Segar | 1,36 |
Berat Kering | 1,57 | |
Protein(%) | Berat Segar | 7,46 |
Berat Kering | 8,62 | |
Serat Kasar(%) | Berat Segar | 0 |
Berat Kering | 0 | |
Karbohidrat(%) | Berat Segar | 77,34 |
Berat Kering | 89,39 |
dan Pengembangan Pertanian
Balai Besar Penelitian
dan Pengembagan Bioteknologi
dan Sumberdaya Genetik Pertanian
Laboratorium BB-Biogen
LAPORAN HASIL PENGUJIAN NOMOR : 09/LB/III/
Jenis | Rojolele |
Jenis Pengujian | Organoklorin / GC |
Tanggal Pengujian | 5 Maret -30 April 2007 |
Analisa | Konsentrasi Residu (ppm) |
ORGANOKLORIN | - |
B-BHC | - |
?-BHC (Lindan)* | - |
Aldrin | - |
Heptaklor | - |
Dieldrin | - |
DDT | - |
Endrin | - |
Endosulfan | - |
dan Bioteknologi Lembaga Penelitian
dan Pemberdayaan Masyarakat
Institut Pertanian Bogor
Hasil Analisa Proksimat dan Karbohidrat
Nomor Lab : 5/Analisis/V/2007 Jenis Contoh : Beras Rojolele
Kadar Air(%) | 12,66 | |
Abu(%) | Berat Segar | 0,44 |
Berat Kering | 0,50 | |
Lemak(%) | Berat Segar | 1,25 |
Berat Kering | 1,43 | |
Protein(%) | Berat Segar | 6,64 |
Berat Kering | 7,60 | |
Serat Kasar(%) | Berat Segar | 0 |
Berat Kering | 0 | |
Karbohidrat(%) | Berat Segar | 79,01 |
Berat Kering | 90,46 |
Distribusi
TELAH HADIR !!!
Beras Organik OLEN di beberapa supermarket di kota Bandung.
Diantaranya :
- Borma Cikutra
- Setiabudhi Supermarket / KIOSK Supermarket, depan McD Setiabudi
- TOTAL Buah Segar, perempatan jl Trunojoyo
- ALIFA Mart, Jl BKR
- Toko Beras Sehat, Jl Pasirluyu Barat
- Grosir Sembako Sejahtera, Jl Sukajadi
nantikan kehadiran OLEN di kota-kota anda. SEGERA !!!
KUALITAS TERJAMIN
Pemesanan
Kemasan OLEN Baru (Launching akhir Juli 07)
Varietas : Pandan Wangi
Depan : Belakang :
Varietas Pandan Wangi :
Harga jual 1 karung/5 kg : Rp 50.000,- (harga promosi)
Untuk wilayah Bandung dan Sekitarnya.
Tanpa Pestisida dan Bahan Kimia Lain (Hasil Uji Laboratorium Departemen Pertanian RI)
> Tanpa Pestisida jenis apa pun
> Tanpa pengawet
> Tanpa pewarna
> Tanpa pengharum buatan
> Tanpa pupuk buatan
ASLI 100% ORGANIK !!!
JAMINAN UANG KEMBALI 100%.
Pemesanan Produk OLEN dapat dilakukan dengan menghubungi :Tlpn : 022 7306 804
Email : berasolen@yahoo.com
Kantor Pusat : Jl Materai No 6, Komp POSTEL BKR, Bandung.
Free Delivery Service hanya untuk wilayah Kota Bandung dan sekitarnya.
Untuk wilayah luar Bandung, dikenakan biaya kirim.
Khasiat OLEN
Khasiat Beras Organik OLEN :
1. Tidak mengandung residu pestisida dan bahan kimia lain
2. Pulen
3. Beraroma Wangi
4. Berkhasiat untuk segala penyakit (diabetes, wasir, kolesterol, asam urat, darah tinggi)
5. Kaya anti oksidan dan zat-zat lain yang dapat melawan kanker dan serangan jantung
6. Rendah kadar nitrat
7. Lebih kaya kandungan mineral utama, seperti Kalsium, Magnesium, dan Ion.
8. Mengandung lebih banyak vitamin dan nutrisi mikro
9. Tidak mengandung anti biotik
10. Tidak mengandung lemak jenuh dan aspartam.
11. Tahan lama, 6 bulan.
Dijamin : 100% ORGANIK !!!
Introduction
Sektor ekonomi bangsa Indonesia, khususnya dari bidang pertanian sesungguhnya memiliki potensi yang sangat besar untuk menjadi ujung tombak kebangkitan bangsa. Sektor ini ibarat 'the sleeping giant' yang sedang menunggu untuk dibangunkan. Keanekaragaman hayati yang tidak terkira merupakan karunia dari Tuhan YME yang tentunya harus kita kelola secara baik agar mendatangkan kebarokahan bagi bangsa ini.
Terutama pertanian padi-selain memiliki lahan yang paling luas, juga melibatkan banyak petani sebagai tenaga kerjanya. Artinya, potensi ekonomi yang bisa dioptimalkan tidak hanya memberikan kebaikan untuk pemilik modal (investor), namun secara langsung juga meningkatkan kesejahteraan para petani. Hal ini menjadi sebuah latar belakang yang harus digarisbawahi, mengingat kondisi petani yang menjadi tulang punggung ketahanan pangan bangsa berada pada kondisi yang mengenaskan: miskin, bodoh, dan sengsara! Sektor pertanian kini diambang kehancurannya!
Kita semua memahami bahwa untuk membangun kemakmuran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat bukan hal yang mudah dan bukan tanggung jawab pemerintah semata, melainkan tanggung jawab seluruh komponen masyarakat. Dengan mengangkat kesejahteraan rakyat di lapisan terbawah, maka kesejahteraan lapisan-lapisan diatasnya juga akan ikut terangkat. Dan pengembangan di wilayah pertanian padi ini memiliki peluang untuk mewujudkan hal tersebut.
Dari hasil penelitian Puskon ITB [1] (Pusat Konsultasi Inovasi Teknologi dan Bisnis), diketahui bahwa yang menjadi penyebab utama kemunduran sektor pertanian padi adalah akibat rendahnya tingkat produktivitas hasil yang dicapai oleh para petani. Rendahnya produktifitas hasil panen adalah akibat rusak, sakit dan gersangnya lahan-lahan pertanian mereka sebagai akibat dari pemakaian input-input material yang digunakan dalam proses budi daya yang ternyata membawa dampak negatif dari waktu ke waktu. Dengan demikian, solusi yang harus dilakukan adalah dengan menyuburkan lahan agar produktivitas hasil panen dapat ditingkatkan tetapi tidak membawa dampak negatif pada lingkungan.
Metoda budi daya padi yang dapat menghasilkan produksi secara fantastis, yaitu metoda System of Rice Intensification (SRI). Metoda tersebut ternyata telah diterapkan oleh para petani di hampir semua negara dengan hasil produksi padi rata-rata diatas 10 ton/ha. Metoda SRI mengubah input-input kimia (pupuk dan pestisida) dengan yang alami dan ramah lingkungan yaitu kompos dan pestisida alami sehingga bukan saja hasilnya yang meningkat tetapi produknya baik bagi kesehatan.
Berdasarkan uji coba yang dilakukan oleh Puskon ITB, budi daya padi dengan metoda SRI sangat menguntungkan padahal sebelumnya setiap panen petani umumnya selalu rugi sehingga mengakibatkan kehidupan mereka sangat miskin dan terpuruk. Namun dengan menerapkan metoda SRI, diharapkan masa depan petani akan menjadi cerah lagi, dan yang paling penting semangat bertani yang sudah mulai memudar dapat bangkit kembali. Tentunya juga memberikan keuntungan finansial kepada investor sebagai konsekuensi dari peningkatan produksi tersebut.
Metoda SRI telah digunakan oleh beberapa petani di daerah Tasikmalaya, Ciamis, Garut, Sukabumi, Sumedang, Bekasi dan Kabupaten Bandung dengan hasil yang cukup memuaskan. Rata-rata hasil panen yang dicapai para petani SRI tersebut 10 ton GKP (Gabah Kering Panen) setiap hektarnya, bahkan ada yang sudah mencapai 15 ton GKP/ha. Meskipun para petani didaerah lain menggunakan kompos, namun baru Puskon ITB yang secara bersungguh-sungguh menggunakan kompos yang berasal dari sampah kota sebagai nutrisi tanaman padi.
Keberhasilan menerapkan budi daya padi dengan metoda SRI, telah melahirkan optimisme dan harapan pada para petani akan masa depan yang lebih baik dan lebih cerah. Bangsa yang besar ini memerlukan fondasi ketahanan pangan yang kuat, dan hal itu bisa dicapai apabila kita memiliki petani-petani yang sejahtera sebagai pilarnya. Semoga tujuan dan niat baik kita semua mendapatkan ridho serta berkah dari Tuhan YME.
No comments:
Post a Comment